Hindra Cahyadi Kurniawan, Dari Lantai Bengkel ke Panggung Industri Keselamatan

JAKARTA, BERNAS.ID – Di sebuah ruang kerja di kantor PT Indosan Berkat Bersama, Hindra Cahyadi Kurniawan duduk mengenang langkah-langkah awalnya. Tahun 1990 menjadi pintu masuknya ke dunia fire and safety. Bukan di kursi direksi, melainkan di lantai bengkel sebagai teknisi.
Pekerjaan merawat, memasang, dan memperbaiki peralatan keselamatan membuatnya memahami produk dari akar hingga pucuk. “Saya tahu mana barang yang bagus, mana yang perlu diperbaiki, dan bagaimana sistem bekerja di lapangan,” kenangnya. Pengetahuan teknis inilah yang menjadi fondasi seluruh inovasi yang ia ciptakan di kemudian hari.
Setelah bertahun-tahun di lapangan, Hindra masuk ke divisi penjualan. Perubahan ini bukan hanya tentang menjual barang, melainkan membangun kepercayaan konsumen. “Sales itu soal meyakinkan orang, bukan sekadar transaksi,” ujarnya.
Kemampuannya menggabungkan pemahaman teknis dan kecakapan komunikasi membawanya naik menjadi kepala divisi, lalu direktur, hingga country manager di perusahaan asing. Namun, di puncak karier itu, ia justru terpanggil untuk membangun sesuatu yang lebih personal dan berkelanjutan.
Mendirikan PT Indosan Berkat Bersama
Tahun 2017, bersama rekan-rekan yang telah lama berkecimpung di industri ini, Hindra mendirikan PT Indosan Berkat Bersama. Modal utama mereka adalah keahlian, bukan gedung megah. Kantor pusat berdiri di Jakarta pada 2018, disusul pabrik di Sukoharjo. Produk pertama yang lahir adalah brankas bersertifikat.
“Tanpa sertifikasi, barang itu tidak ada nilainya. Kami dari awal komitmen untuk diakui, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” tegasnya. Strategi ini membuahkan hasil. Brankas buatan mereka menembus pasar ekspor ke Thailand, lalu merambah Filipina, Myanmar, Malaysia, Hong Kong, hingga Korea.
Meski berhasil menembus pasar internasional, Hindra tak menampik bahwa membangun kepercayaan adalah tantangan terbesar. Apalagi, produk yang dijual menyangkut keselamatan nyawa. “Sertifikasi itu mahal dan berisiko, tapi itu investasi yang harus kami ambil,” ujarnya.
Filosofi “Maju Bersama”
Bagi Hindra, perusahaan ini bukan milik segelintir orang. “Pemegang saham, manajemen, karyawan, kita punya perusahaan ini bersama. Kita maju sama-sama,” ucapnya. Filosofi ini menjadi roh perusahaan dan alasan di balik nama “Berkat Bersama.”
Hindra melihat masa depan industri kendaraan pemadam kebakaran di Indonesia penuh peluang, tapi juga tantangan. Kebutuhan armada masih jauh dari cukup, apalagi jika mengacu pada standar respon 15 menit pertama kebakaran. Akses di area padat penduduk menjadi persoalan tersendiri.
Ia menilai inovasi seperti hidran mandiri di Jakarta sangat efektif. “Bukan hanya output-nya bagus, tapi masyarakat merasa terbantu. Kami juga rutin memberi pelatihan agar peralatan selalu siap digunakan,” katanya.
Tidak berhenti di fire truck, PT Indosan mulai merambah dump truck, compactor, road sweeper, hingga ambulans. Hindra berharap 10 tahun ke depan, standar kendaraan pemadam di Indonesia meningkat dan para pelaku industri lain juga terdorong memperbaiki kualitas.
Bagi Hindra, pencapaian sejati bukan sekadar laba. “Bisnis harus maju, tapi lingkungan sekitar juga harus merasakan manfaatnya,” ujarnya. Ia memastikan keberadaan perusahaan memberi kontribusi sosial nyata.
Pemimpin yang Dekat dengan Tim
Di luar urusan bisnis, Hindra adalah pemimpin yang membangun kedekatan. Ia percaya kebersamaan adalah kekuatan. “Kalau ada yang susah, kita angkat sama-sama. Kalau ada yang senang, kita rayakan bersama,” katanya sambil tersenyum.
Untuk anak muda yang ingin berkarier di industri manufaktur otomotif, Hindra berpesan agar terus bergerak dan berinovasi. “Hidup nggak bisa diam di tempat. Teknologi dan kebutuhan masyarakat selalu berubah. Kita harus peka dan siap beradaptasi,” pungkasnya.
By Wahyu Praditya Purnomo