Berbagai Macam Jenis Alat Pemadam Kebakaran
Jenis dan Fungsi Alat Pemadam Kebakaran
1. APAR
APAR atau Alat Pemadam Api Ringan pasti sering dijumpai pada sebuah gedung atau tempat umum karena merupakan kelengkapan keamanan yang wajib dimiliki oleh setiap pengelola gedung maupun tempat umum lainnya. Alat ini merupakan jenis yang paling praktis, relatif ringan dan mudah dipindahkan (portable) sewaktu-waktu.
APAR berisi beberapa pilihan media pemadam api dengan kegunaannya masing-masing menyesuaikan dengan resiko kebakaran yang mungkin timbul, seperti serbuk kimia, cairan busa, gas CO2 atau gas ramah lingkungan seperti HFC-236. Alat dalam kategori ini mempunyai kapasitas antara 1 sampai 12 kg.
2. Pemadam Api Portabel
Seperti namanya, alat pemadam api portabel lebih bertujuan agar alat mudah di bawa ke mana saja. Hal ini tentu sangat cocok untuk Anda yang suka berpergian atau berpetualang di alam bebas, misalnya bermobil bersama, hiking, berkemah maupun kegiatan luar ruang lainnya. Biasanya alat dalam kategori ini mempunyai kapasitas isi yang hanya berkisar antara 500 gram sampai 2 kg saja.
Alat jenis ini biasanya dioperasikan dengan satu tangan saja. Contohnya adalah Exting-Torch yang merupakan alat pemadam berbentuk seperti senter.
3. Thermatic
Jenis pemadam api selanjutnya adalah thermatic yang merupakan kependekan dari thermal – automatic. Sesuai dengan namanya, alat ini bekerja secara otomatis berdasarkan kenaikan suhu panas. Pada alat ini terdapat pemicu berupa bohlam kaca kecil yang berisi cairan khusus untuk mendeteksi suhu tertentu. Pada saat suhu mencapai 68°C maka bohlam kaca akan pecah dan media pemadam di dalam thermatic akan dengan sendirinya tersembur keluar untuk memadamkan api. Karena bersifat otomatis dan tidak perlu dioperasikan oleh manusia, maka thermatic biasanya di pasang di langit-langit ruangan, Biasanya thermatic mempunyai kapasitas antara 2 sampai 7 kg.
4. Trolley Unit
Selain alat pemadam ringan, terdapat juga kategori alat pemadam berat atau lebih dikenal sebagai alat pemadam api beroda karena biasanya alat ini memiliki kereta beroda seperti trolley untuk memobilisasi alat ini. Kapasitas trolley unit biasanya berkisar antara 20 sampai 50 kg.
Seperti juga alat pemadam api ringan, trolley unit bisa mempunyai beberapa pilihan media pemadam api untuk digunakan sesuai kebutuhan di lapangan.
5. Hydrant Pillar
Hydrant pillar memiliki fungsi sebagai sumber air bagi mobil pemadam apabila terjadi kebakaran. Ini merupakan perangkat yang wajib tersedia pada gedung-gedung bertingkat dan fasilitas umum. Biasanya hydrant pillar akan tersambung dengan pompa yang akan bekerja memompa air jika diaktifkan sehingga petugas pemadam tinggal menyambungkan selang pemadam ke outlet hydrant untuk menyemprotkan air memadamkan kebakaran.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Alat Pemadam Kebakaran
1. Ketahui Jenisnya Secara Tepat
Anda harus menyesuaikan lokasi dengan jenis alat pemadam kebakaran yang tepat. Jika salah menentukan, justru akan timbul problem baru yang mungkin malah membahayakan keselamatan. Sebagai contoh, jika Anda membutuhkan alat pemadam kebakaran pada sebuah gedung bertingkat maka pilihan terbaik adalah menggunakan jenis hydrant atau trolley unit untuk memberikan perlindungan di luar gedung. Sedangkan untuk perlindungan di dalam gedung bisa menggunakan jenis APAR atau thermatic.
2. Tentukan Media Pemadam Api yang Sesuai
Pemilihan media pemadam api haruslah berdasarkan apa yang menjadi resiko terbesar penyebab kebakaran di suatu tempat. Resiko terjadinya kebakaran terbagi menjadi beberapa kelas kebakaran dimana masing-masing kelas mempunyai kategori penyebab kebakaran yang berbeda-beda. Contohnya, kebakaran yang ditimbulkan dari benda cair mudah terbakar, misalnya bensin, oli, cairan kimia, dan lain-lain, masuk dalam kategori kelas kebakaran B yang tepat dipadamkan menggunakan media serbuk kimia atau cairan busa.
Baca juga: Klasifikasi Kebakaran Tipe-Tipe Kebakaran yang Perlu Diketahui
3. Pilih Ukuran yang Sesuai
Hal penting selanjutnya adalah memperhatikan ukuran alat pemadam. Setelah mengetahui jenis media yang dibutuhkan, tentukan besaran kapasitas alat pemadam dan jumlahnya agar sesuai dengan area yang ingin di proteksi. Dengan ukuran dan jumlah yang pas, tersedianya alat pemadam api akan memberikan perlindungan yang lebih optimal.
4. Ketahui Alat Pemadam Kebakaran yang Berkualitas
Anda bisa dengan mudah menemukan alat pemadam kebakaran di pasaran namun, tidak semuanya memiliki kualitas yang baik. Periksalah sertifikasi atas kualitas produk tersebut yang biasanya tertera pada alat pemadam kebakaran serta memilih alat pemadam kebakaran dari produsen yang terpercaya, yang mampu memberikan jaminan purna jual yang baik untuk memastikan produk yang Anda beli selalu dalam kondisi siap pakai. Jangan tergoda dengan tawaran harga murah saja karena bisa jadi ada cacat komponen atau media pemadamnya tidak berkualitas sehingga justru malah membahayakan.
5. Beli dari Distributor Resmi
Membeli alat pemadam kebakaran dari distributor resmi akan menjamin keaslian, kualitas dan keamanan produk. Selain itu distributor resmi biasanya mempunyai personil teknis terlatih untuk bisa memberikan informasi lengkap dan benar mengenai produk sekaligus memberikan saran dan solusi terbaik apa yang harus Anda miliki atau siapkan untuk menghindari resiko kebakaran.
Baca juga: Jenis-Jenis Media dalam Alat Pemadam Api Ringan
Cara Peletakan Alat Pemadam Kebakaran yang Tepat
1. Tempatkan pada Area yang Bebas Halangan
Anda harus menempatkan alat pemadam api ringan di area yang mudah terlihat, mudah di jangkau dan bebas dari halangan. Hal ini penting untuk memastikan agar APAR dapat di ambil dengan mudah untuk segera memadamkan api sebelum api tersebut membesar.
Bandingkan jika Anda meletakkannya pada suatu ruang sempit dengan akses jalan yang dipenuhi dengan barang seperti tumpukan berkas, kursi, meja, lemari, dan lain-lain. Penempatan seperti ini akan sangat menyulitkan ketika Anda akan mengambil alat pemadam kebakaran.
2. Pasang Tanda yang Jelas
Setelah menemukan lokasi penempatan APAR yang ideal, sebaiknya Anda juga memasang tanda dengan warna yang mencolok agar mudah terlihat dari semua arah sehingga orang lain bisa mengetahui lokasi penempatan alat pemadam tersebut sehingga ketika resiko kebakaran terjadi, orang yang berada di tempat tersebut bisa mengambil alat pemadam terdekat untuk segera memadamkan api.
3. Lakukan Pemasangan Dengan Benar
Pemasangan yang benar untuk alat pemadam api ringan haruslah dengan mempertimbangkan luas dan kondisi ruangan yang akan di proteksi. Jarak pemasangan antar APAR menjadi salah satu pertimbangan penting untuk memastikan seluruh area ruangan bisa terproteksi secara optimal. Misalnya, suatu ruang pertemuan dengan panjang 15 meter akan lebih baik di proteksi dengan 2 buah APAR powder berkapasitas 6 kg yang diletakkan di kedua ujung ruangan, ketimbang 1 buah APAR berkapasitas 12 kg yang diletakkan di satu sudut saja.
Cara memasang APAR pun harus diperhatikan, apakah sebaiknya di gantung di tembok atau diletakkan saja di atas lantai. Untuk alat pemadam api ringan sampai kapasitas 6 kg, bisa digantung di tembok dengan ketinggian sekitar 125 cm dari lantai atau setinggi bahu orang dewasa karena mempertimbangkan segi ergonomis untuk memudahkan pengambilan APAR. Sedangkan APAR dengan kapasitas lebih besar, sebaiknya diletakkan di atas lantai dengan diberikan alas penyangga APAR.